“Menghadirkan Nuansa Tarbiyah Selama Liburan” Apa kegiatan para santri di liburan hari ke tiga ini,? Semoga, apapun kegiatan liburannya, senantiasa ingat pesan Bapak pengasuh pada waktu perpulangan hari Ahad lalu. Isilah kegiatan liburan dengan sesuatu yang memberi manfaat. Jalinlah silaturrohim dengan kerabat. Dan berilah manfaat sebagai santri di lingkungan masing-masing Ahad lalu (18 Desember 2016), Bapak pengasuh menyampaikan beberapa pesan kepada orang tua/walisantri. Pesan beliau adalah sebagai berikut:
Apresiasi kepada wali santri yang bisa hadir bersama para asatidz.
Mengingatkan kepada diri pribadi dan seluruh yang hadir untuk selalu menyediakn “cadangan air rohani”. Adalah pasti dalam kehidupan kita, ada kalanya iman ini naik dan turun. Padahal yang Allah inginkan adalah “istiqomah”. Maka perlu kita menyediakan “cadangan air rohani”. Banyak orang yang meninggal ribuan tahun lalu, namun ” cadangan air rohani” nya mampu menyirami puluhan ribu orang. Contoh : syeikh Abdul Qodir Jailani. Kedalaman ilmunya mampu menginspirasi kita. Jadi, jika ada anak yg tidak baik dimata kita, jangan lantas menyalahkan anak kita. Kita lihat dulu sudah cukupkah air rohani kita
Jangan pernah kehilangan harapan tentang cita-cita anak kita. Ada kisah 2 bersaudara yg satu anak cucunya berpendidikan semua, yg satunya biasa-biasa saja. Ternyata yg satunya tadi mempunyai harapan besar kepada ankak-anaknya meskipun secara finansial tidak mencukupi. Oleh karenanya, jangan pernah menyerah dan putus harapan
Ikhtiar dalam pendidikan harus terus dilakukan. Bukan hanya mnjaga kontinuitas proses pendidikan, tapi yg lebih utama adalah memahami bahwa pendidikan merupakan perintah dari Allah. Anak adalah investasi kita dunia akhirat. Ketika kita sudah meninggal, salah satu yg menemani kita adalah anak yg sholih. Maka, selama liburan kyai dan ustadznya adalah para walisantri semua. Hadirkan nuansa muallim,muaddib dalam liburan. Hadirkan sudut belajar di dalam rumah. Karena literasi/kesenangan membaca secara istiqomah adalah kunci kaya ilmu. Tidak hanya buku, tapi ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, selama liburan tolong buat kurikulum kecil-kecilan yang ada konsep pendidikan. Sehingga 2 minggu di rumah, anak-anak mendapat sentuhan dari orang yg terdekat
Do’a harus terus mnerus dilakukan. Jangan pernah abaikan doa. Karena Allah tidak pernah mengabaikan doa
Ada program tahfidz di aliyah dan program-program lain yg akan kita lakukan. Dalam waktu dekat, kami akan membngun beberapa fasilitas untuk mendukung program tersebut. Nah, semoga pesan Bapak tersebut mampu mengingatkan kita akan makna liburan. Untuk para santri, bekerjasamalah dengan ayah dan ibu untuk membuat kurikulum selama liburan. Thanks for reading. Have a nice holiday
Tinggalkan Komentar