Berangkat dari hasil analisis konteks kurikulum pendidikan Madrasah Aliyah Bilingual selama 3 tahun terakhir, perkembangan teknologi sangat membawa dampak pada pertumbuhan kehidupan manusia, khususnya pada perkembangan generasi milenial saat ini. Kecanggihan teknologi yang mulai maju di masyarakat membuat generasi milenial ini semakin mahir menggunakan teknologi serta media sosial. Pada generasi ini, mulai dirasakan perubahan yang signifikan dibidang teknologi dan ekonomi. Perkembangan teknologi dan masa peralihan teknologi anlaog ke digital, munculnya internet dan media sosial membuat anak-ank pada generasi milenial ini begitu canggih, kreatif, inovatif, bebas, dan cukup berani mengambil resiko.
Milenial juga dikenal begitu ekspresif dan open minded dibandingkan generasi pendahulunya yang masih kaku dan tegas. Masyarakat di generasi ini cenderung lebih berani dalam hal menyampaikan pendapat, kepercayaan diri yang tinggi dan out of the box. Hal positifnya, generasi ini tumbuh menjadi anak-anak yang berpikiran terbuka, suka keberagaman, menyukai hal-hal baru, berfikir kritis dan ingin menjadi berbeda atau membawa perubahan. Memiliki lingkungan yang telah diliputi teknologi setiap saat, mereka cenderung menikmati menggunakan teknologi dan internet. Sebaliknya, terdapat juga sisi negatif dari generasi yang penuh kemudahan ini, cenderung lebih konsumtif dan boros gemar belanja brand-brand import. Bahkan sebagian besar di generasi ini juga lebih ‘mager’ dari generasi sebelumnya, sebab mereka merasa tidak perlu effort besar lagi untuk mendapatkan hal yang diinginkan, karena apapun dapat diakses melalui gadget. Terkadang, segala kemudahan yang mereka rasakan saat ini juga menjadi penyebab mental generasi ini tidak setangguh baby boomers dan generasi X. Oleh karenanya, terjadi banyak permasalahan mental health pada generasi ini, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang maju, sehingga seringkali timbul banyak tekanan. Mulai terjadi degradasi akhlak, budaya, dan aqidah pun turut serta menjadi dampak yang dirasakan para orang tua yang memiliki anak di generasi ini, tentu perlu banyak belajar dan berpikir luas supaya dapat memantau anak-anak mereka.
Kekhawatiran orang tua kelompok milenial pun juga mulai terjadi, merasakan takut anak-anaknya tidak dapat berkembang apabila ada di lembaga pendidikan pesantren, yang notabennya terbatas dalam penggunaan teknologi. Untuk menjawab keresahan masyarakat terhadap Pendidikan pesantren tersebut, maka melalui Madrasah Aliyah Bilingual berupaya untuk senantiasa mengembangkan kurikulum Pendidikan yang memenuhi standar nasional Pendidikan, meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan komponen-komponen Pendidikan, serta memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan/ancaman zaman. Madrasah yang ingin mewujudkan sebuah sekolah efektif yang unggul dan siap berkompetisi secara global.
Melalui Sanggar Sains Robotik (SSR) ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman teknologi yang tetap menjunjung tinggi akhlak, budaya, dan aqidah para santri, sehingga melahirkan generasi milenial yang religious, tangguh, displin, mandiri, kreatif, dan mampu berkarya serta berkompetisi secara global. Pendirian Sanggar Sains Robotik (SSR) dilandaskan pada firman Allah SWT dan hadits Rasullah. Selain itu juga, mempertimbangkan tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk mencapai kemakmuran, keamanan, dan kebahagiaan untuk masa depan, serta melaksanakan tugas- tugas sebagai umat muslim sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits, hal ini bertujuan untuk memperkuat akidah dan akhlak baik di dunia maupun di akhirat kelak, serta menghindari penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak pantas dan dapat menyebabkan kerugian bagi semua bidang kehidupan.
Dasar pendirian Sanggar Sains Robotik (SSR) ini, berdasarkan struktur keilmuan yang telah ditetapkan oleh al-Qur’an. Tujuan utamanya adalah agar kita memiliki “kebijaksanaan”, dan atas dasar ini kita dapat membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai normatif Al-Qur’an pada tataran moral dan sosial. Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat kita ketahui dasar-dasar pokoknya dengan cara menganalisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW ketika Beliau berkholwat di Gua Hira yaitu pada Q.S. Al-Alaq: 1-5 yang artinya yaitu
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang paling pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan qolam (pena). Dia mengajarkan menusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq : 1-5).
Dalam pengembangan kurikulum Sanggar Sains Robotik (SSR) akan diberikan tambahan pembelajaran dibidang vokasi berupa keterampilan dalam Programing dan Dasar-dasar Elektronika sebagai bekal di era Revolusi Industri 4.0 untuk bersaing di industri Teknologi. Program pembelajaran vokasi ini akan dilaksanakan secara integratif antara kurikulum nasional dan pesantren, tanpa menghilangkan identitas tujuan utama sekolah Madarasah Aliyah, tentunya masih memiliki perbedaan dengan sekolah kejuruan yang ditujukan pada profil lulusan yang siap terjun di dunia kerja. Tujuan madrasah memberikan tambahan pembelajaran vokasi ini ditujukan agar profil lulusan yang akan melanjutkan karier selanjutnya, memiliki pandangan yang utuh terhadap keilmuaan dan peminatan yang akan dipilih dan ditekuni kedepannya. Tidak perlu menunggu peluang kerja dari orang lain, namun para profil lulusan ini disiapkan untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri dan kreatif.
Selama proses pembelajaran santri program sanggar ini, akan dilatihkan kompetensinya secara bertahap mulai menguasai konsep dasar, mengaplikasikan teknis dan praktik, serta menghasilkan produk sederhana yang memiliki nilai jual dan daya kompetitif yang positif. Adapun fasilitas penunjang dan pendukung program yang telah dimiliki madrasah untuk mengembangkan minat dan bakat para santri dibidang Sains Robotik:
Untuk mengontrol perkembangan kemampuan para santri, maka evaluasi dan supervisi akan di laksanakan secara bertahap tiap bulan dan akhir semester. Para santri akan diberikan “Book Profil of Sanggar Sains Robotik (SSR)” selama mengikuti proses pendidikan yang berisikan penilaian portofolio. Selain itu, program ini diberikan porsi sebesar 7 JP di tiap minggunya dan diberikan tambahan ekstra diluar kegiatan KBM sebesar 2 JP, serta penugasan proyek dengan sistem blok untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan para santri terhadap keilmuan program ini.