“Menghidupkan Madrasah”
Mendidik santri tingkat atas (baca:SMA/Aliyah) tentu tidak bisa dianggap mudah. Pola berpikir kritis dan rasa ingin tahu yang tinggi melekat pada karakter mereka. Disinilah peran pendidik sebagai fasilitator menjadi titik poin terpenting dalam proses pembelajaran.
Maka, mutlak rasanya apabila proses pembelajaran harus didekatkan pada kehidupan sehari-hari. Terlebih, ketika para santri ini telah purna, mereka akan terjun di masyarakat yang notabene membutuhkan peran aktif para santri sebagai kaum terpelajar.
Kami pun berikhtiar menyusun formula pendidikan yang “pas” dan tepat sasaran. Contohnya di kelas XII yang dalam sepekan terakhir melaksanakan Praktik hasil pembelajaran. Mulai dari praktik mata pelajaran Fiqih dalam hal ini mereka praktik merawat jenazah, praktik penelitian ilmiah dengan membuat teh dari daun keres yang sudah terasa manis tanpa gula, ada lagi praktik membuat tas Tote bag dengan proses sablon mandiri, praktik dunia broadcasting, praktik membuat permen jahe, membuat diorama, dan masih banyak lagi.
Inilah yang kami sebut “menghidupkan madrasah” dengan aktivitas yang terus haus akan pengetahuan dan karya. Semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi.

madrasahhits

madrasahkeren