Upacara hari kemerdekaan yang ke 71

Sumbangsih Santri dalam kemerdekaan Indonesia
Upacara hari kemerdekaan yang ke 71 (17/08/2015) di Ponpes Modern Al Amanah Junwangi, yang dihadiri oleh dewan asatidz MA Bilingual, SMP Bilingual Terpadu dan SD Antawirya, bertema tentang “Sumbangsih Santri Dalam Kemerdekaan”.
Bapak KH. Nurcholis Misbah, sebagai pembina upacara menyampaikan betapa pentingnya mengetahui sejarah kemerdekaan negeri ini, bahwa peran santri dalam kemerdekaan sangat besar sumbangsihnya namun sayang tidak terekam dan tertulis dalam buku buku sejarah kemerdekaan.
Sejarah adalah pengenalan jati diri suatu bangsa. Apabila peran kaum santri dan ulama dalam perjuangannya merebut kemerdekaan dan mempertahankannya tidak bisa diketahui maka generasi Islam sekarang dan yang akan datang akan kehilangan arah. Tidak ada yang bisa menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat ini banyak orang yang meremehkan peran santri dalam proses pembentukan negara ini. Padahal saat zaman penjajahan, mayoritas umat Islam di Indonesia mengkristal dalam satu kelompok yang disebut santri yang sangat mengganjal laju pergerakan kolonialisme . Sayangnya dalam penulisan sejarah, santri tidak pernah dimunculkan, seolah-olah santri tidak punya peran.
Di penghujung amanatnya bapak KH. Nurcholis Misbah, menuturkan kekhawatirannya terhadap generasi sekarang, jika generasi saat ini hanya bermalas malas karena sudah nyaman dengan zonanya, nyaman dengan gatjetnya, dan tidak mau berfikir dalam kerangka yang lebih besar, maka bangsa ini tidak akan bisa menyamai seperti negara negara tetangga.
“Kita kalah jauh dengan Korea, Singapura, bahkan Malaysia. Maka, Menjadi santri yang handal dalam segala aspek keilmuan, kelak 10 tahun atau 20 tahun yang akan datang, Insya Allah kita akan bisa mendahului mereka (negara negara tetangga) dalam kemajuan berbagai bidang”.