Jika kesuksesan adalah bertemunya kesiapan dengan kesempatan, maka kepahlawanan dapat juga disebut sebagai bertemunya prestasi dengan momentum. Seorang pahlawan adalah orang yang berprestasi di saat yang tepat. Mungkin banyak orang yang berprestasi jauh lebih hebat daripada para pahlawan yang telah diakui dunia saat ini, tetapi ia tidak dianggap pahlawan. Mengapa? karena prestasi mereka tidak bertemu dengan momentum yang tepat. Meskipun demikian, seorang pahlawan sejati berusaha keras memanfaaatkan setiap momentum menjadi prestasi karena ia tidak tahu momentum mana yang akan menobatkannya menjadi pahlawan. Karenanya dia akan tetap selalu mempersiapkan diri untuk menyambut momentum dengan fokus berprestasi dan berkontribusi.
Sekali lagi menjadi pahlawan tidak harus dilakukan dengan perang atau senjata, melainkan memberikan pengaruh baik bagi masyarakat adalah salah satunya. Karena bangsa yang besar bukan hanya menghargai jasa para pahlawannya, tetapi juga mampu menjaga spirit kepahlawanan dan menularkannya kepada generasi setelahnya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu melahirkan pahlawan-pahlawan baru. Oleh karena itu, agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar, berhentilah menanti, bergeraklah, bergegaslah, ambillah keputusan, jadilah pahlawan itu. Semangat! 🙂
Segenap keluarga besar Pondok Pesantren Modern Al-Amanah mengucapkan selamat hari pahlawan!
Ps: Tulisan ini adalah isi dari amanat pembina upacara di pesantren kami pagi tadi, KH Nurcholis Misbah dengan sedikit perubahan diksinya. Dan foto di atas adalah foto pasukan pengibaran bendera bersama kepala Madrasah kami, H. Fahrizal Ishaq, Lc., M.Fil.I. yang diambil seusai upacara peringatan hari pahlawan.
(AY)
Tinggalkan Komentar