Info Sekolah
Sabtu, 18 Jan 2025
  • Selamat Datang di MA BIMA

KIP – Santri yang menginspirasi

Diterbitkan : Senin, 26 Agustus 2024

Ananda berkisah tentang seorang hakim muda yang baru saja menikah dan hidup bahagia bersama istrinya. Namun dia dikenal sebagai hakim yang tidak adil, sering mengambil suap, dan memberikan putusan yang tidak sesuai dengan kebenaran. Tak lama setelah pernikahan mereka, sang istri hamil, membawa kebahagiaan ke dalam hidup mereka.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sang hakim tiba-tiba jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka mendalam bagi istrinya, yang kini harus menjalani kehamilan dan mempersiapkan masa depan anak mereka tanpa suami tercinta.

Setelah anak mereka lahir, sang istri yang tegar membesarkan anak laki-lakinya dengan penuh cinta. Dia memutuskan untuk memasukkan anaknya ke pesantren agar mendapatkan pendidikan agama yang baik. Di pesantren, anak itu diajarkan banyak hal tentang agama Islam, termasuk membaca Al-Qur’an. Salah satu hal yang diajarkan kepadanya adalah membaca Surah Al-Fatihah.

Anak itu tumbuh menjadi anak yang saleh dan taat. Suatu malam, sang ibu bermimpi bertemu dengan suaminya yang telah meninggal. Dalam mimpi itu, suaminya terlihat bahagia dan damai. Dia menceritakan kepada istrinya bahwa dulu dia merasakan kesulitan di alam kubur, tetapi setiap kali anak mereka membaca Surah Al-Fatihah untuknya, siksaannya menjadi ringan dan akhirnya dia terangkat dari siksa kubur berkat doa dan bacaan anak mereka.

Sang ibu merasa sangat terharu dan bersyukur. Dia menyadari betapa pentingnya mendidik anak dengan nilai-nilai agama dan betapa besar pengaruh doa seorang anak terhadap orang tuanya yang telah tiada. Dengan penuh kebanggaan, dia terus mendorong anaknya untuk selalu berbuat kebaikan dan terus mendoakan ayahnya.

Kisah ini mengajarkan betapa besar manfaat dan keberkahan dari bacaan Al-Qur’an, serta pentingnya mendidik anak-anak dengan nilai-nilai agama sejak dini. Doa seorang anak yang saleh dapat menjadi penyelamat bagi orang tua di akhirat, menunjukkan betapa hubungan antara orang tua dan anak bisa terus berlanjut dan membawa kebaikan bahkan setelah kematian.

Ananda Abel juga menyampaikan bahwasannya santri harus siap untuk dididik

karena pendidikan memiliki makna dasar yakni pertumbuhan dan peningkatan. Setiap anak pasti memiliki bibit-bibit positif. Pendidikan juga merupakan proses meningkatnya potensi-potensi yang ada pada diri setiap insan manusia. Orang yg cerdas akan mengisi waktu nya dengan hal yang positif dan bermanfaat terutama dalam hal pendidikan. Karena waktu bagaikan pedang. Jangan pernah mempermainkan pedang jika belum memiliki keahlian. Waktu bisa menyayat siapa saja bagi yang gagal dalam menggunakannya.

Pengumuman Lain

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Pos Terbaru

UIN JAKARTA Sambang MA BIMA
3 bulan yang lalu
Mutaba’ah Walisantri Kelas X STE
3 bulan yang lalu
MATSAMA DAY 6
6 bulan yang lalu

Info Sekolah

MA BILINGUAL AL-AMANAH

NSPN : 20584599
JUNWANGI NO.43 C RT 09 RW 03 KRIAN SIDOARJO
TELEPON (031) 8983363
EMAIL mabilingualnew@gmail.com
WHATSAPP +62-81333171462