Kisah “Aeshnina”, Santri Pejuang Kelestarian Alam
Aeshnina namanya, santri kelas X Madrasah Aliyah Bilingual – Pesantren Modern Al Amanah ini dalam sepekan terakhir menerima undangan sebagai narasumber dalam sebuah acara memperingati Hari Anak Nasional. Undangan yang pertama pada tanggal 25 Juli 2022, Aeshina berkesempatan menyampaikan aspirasi dan parlemen tour di gedung DPRD Jawa Timur. Hari ini, 31 Juli 2022, Aeshnina kembali diundang sebagai pembicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh HEAL Project Jawa Timur.
Program “HEAL” merupakan kepanjangan dari “To Promote Human Right and Equality to Achive Sustainability” atau “Mempromosikan Hak Asasi Manusia untuk Mencapai Keberlanjutan” . Program ini merupakan program percontohan/pilot project yang didanai oleh European Union (EU). Dalam dua acara bergengsi tersebut “Nina” (panggilan akrab Aeshnina) menyuarakan topik yang sama tentang kelestarian alam.
“Plastik adalah ancaman yang sangat nyata karena plastik dipakai hanya sebentar, namun butuh ratusan tahun untuk terurai. Plastik dibuat dari minyak bumi dan bahan kimia tambahan yang sangat beracun, dapat menggangu sistem hormon, gangguan fungsi otak, hingga menyebabkan kanker. Kami tidak ingin pencemaran plastik di sungai semakin parah di kemudian hari, karena akan mengancam kesehatan dan keberlanjutan hidup generasi di masa depan. Kami membutuhkan sungai yang bersih sebagai sumber air dan sumber pangan. Kami sebagai anak menjadi kelompok yang rentan mengalami dampak kesehatan karena harus menanggung dampak pencemaran sampah plastik yang dihasilkan generasi saat ini.”…..
Kutipan di atas adalah salah satu narasi yang disampaikan oleh Aeshnina Azzahra Aqilani di acara Audiensi DPRD Jatim. Nina menjelaskan secara gamblang aspirasinya di depan perwakilan rakyat tersebut sebagai berikut, “Kami meminta pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur untuk menghentikan pencemaran sungai membuat aturan yang tegas dan mendesak pemerintah menegakkan aturan yang ada yaitu:
Tinggalkan Komentar